Membangun Gerbang Raja dengan Kemitraan
Membangun Gerbang Raja dengan
Kemitraan mungkin bisa menjadi tagline yang pas bagi strategi pembangunan
infrastruktur di kab. Kutai Kartanegara terutama yang berkaitan dengan
Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan. Seperti yang disampaikan
oleh Rosita Sinuraya, ST dan Alfian
Nur,ST selaku kepala Satker PIP dan PPK
Satker PIP kab. Kutai Kartanegara sekaligus Narasumber dalam kegiatan Workshop
Pengembangan Ekonomi Lokal dan Penyusunan Prospektus Kemitraan kab. Kutai
Kartanegara tahun 2014, bahwa masih banyak lokasi untuk kegiatan infrastruktur
yang bisa menunjang pengembangan ekonomi lokal yang belum bisa ditangani dan
diselesaikan oleh PNPM Mandiri Perkotaan dan juga Dinas PU bidang Cipta Karya
untuk itu diperlukan Kemitraan dengan pihak terkait seperti dinas PU
bidang Bina Marga , Forum Comdev , SKPD
terkait dan Masyarakat melalui LKM.
Workshop Pengembangan Ekonomi
Lokal dan Penyusunan Prospektus Kemitraan kab. Kutai Kartanegara 2014 tersebut dilaksanakan pada tanggal 30
Oktober 2014 di ruang rapat Bappeda kab. Kutai Kartanegara yang di hadiri oleh
BKM dan SKPD kab. Kukar. Selain Rosita Sinuraya,ST dan Alfian Nur,ST(satker PIP kab. Kutai
Kartanegara) yang menjadi Narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain : H.A. Marisi,ST,MM ( PPK Program Penangulangan
Kemiskinan Terpadu / PAKET kab. Kukar ), Zainal Abidin,SE ( BRI Cabang
Tenggarong ) dan Helda Silvia, SE (Askot CD PNPM Samarinda,Bontang dan Kukar),
sebagai moderator adalah Suyono,SP ( Koorkot PNPM Samarinda, Bontang dan Kukar
). Kegiatan ini dibuka oleh Ir. Jane AR. Nazarudin,MT ( sekretaris Bappeda kab.
Kukar ).
Menurut H.A. Marisi,ST,MM bahwa
LKM-LKM di kab. Kutai Kartanegara telah berpengalaman dalam melaksanakan
kegiatan Kemitraan melalui Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu ( PAKET ).
PAKET di kab, Kutai Kartanegara telah dilaksanakan sejak tahun 2009 dengan
pendanaan bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan dana
kemitraan berturut-turut sampai dengan 2011 adalah Rp.1,523.000.000,-.Rp.2.000.000.000,- dan Rp.
2.499.808.000. Pada tahun 2012 sampai saat ini kegiatan Paket murni
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kab. Kutai Kartanegara dengan dana
Kemitraan tahun 2012 sebesar Rp.2.500.000.000, - , tahun 2013 sebesar
Rp.883.500.000. Dana Kemitraan tahun 2014 masih dalam proses verifikasi oleh
Pokja Paket kab. Kutai Kartanegara sebesar kurang lebih Rp. 4.300.000.000
termasuk BOP. Namun demikian Melalui PNPM-MP dan Paket ini, baru sebagian kecil
dari kegiatan PJM Pronangkis yang dapat direalisasikan, sehingga harus
diupayakan pendanaan melalui sumber-sumber lain, berdasarkan inisiatif dari
masyarakat dan fasilitasi dari pemerintah daerah melalui kerjasama kemitraan dan
(chanelling).
Sedangkan Rosita Sinuraya,ST
selain menyampaikan terkait masih banyaknya kegiatan dalam PJM Pronangkis yang
belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan dana BLM maupun pendanaan di dinas
PU Cipta Karya kab. Kutai Kartanegara dan berharap bisa dilaksanakan dengan
kemitraan dengan pihak terkait ( 1 kegiatan bisa mencapai 2,3 M tidak mungkin
bisa dibiayai oleh BLM PNPM-MP), juga menyampaikan target bidang cipta karya
yang biasa disebut 100:0:100 yaitu air
bersih 100% terpenuhi bagi warga miskin, 0% bebas area kumuh dan 100 %
terpenuhinya akses Sanitasi, berharap hal tersebut menjadi perhatian semua yang
hadir dalam kegiatan workshop ini karena masih banyak ditemukan lokasi/kondisi
(dalam PJM ) yang belum layak secara manusiawi. (insert foto sudah
layakkah)
Narasumber dari BRI cabang
Tenggarong Zainal Abidin,SE menyampaikan
terkait peluang kerjasama untuk memberikan bantuan kredit bagi anggota KSM yang
tidak bisa difasilitasi oleh BKM (UPK) melaui program BRI Linkage untuk
penyaluran Kredit. Model kerjasama yang bisa dikembangkan program BRI Linkage
ini adalah Eksekutif dan Channeling. Model Eksekutif adalah model kontrak
kredit antara BRI dengan Debitur langsung. Lembaga ( BKM ) sebagai lembaga
penjamin memperoleh fee dari kerjasama
ini dengan besaran kredit bisa mencapai 100 juta. Sedangkan Model Channeling
adalah kontrak kredit BRI dengan lembaga ( BKM ) dan Lembaga (BKM) dengan
Debitur (KSM). Bunga maksimal yang bisa dibebankan kepada debitur (ksm) adalah
22% pertahun. Beban bunga untuk lembaga ( BKM ) maksimal adalah 13 % pertahun
dengan besaran kredit mencapai 500 juta. Saat ini di kab. Kutai Kartanegara
yang bisa melayani program BRI Linkage baru ada di kantor cabang Tenggarong,
sehingga bagi lkm/upk yang berminat untuk bekerjasama bisa langsung datang ke
BRI cabang Tenggarong.
Helda Silvia,SE narasumber dari
Tim Koorkot PNPM kota Samarinda,Bontang dan Kutai Kartanegara menyampaikan
hasil identifikasi KSM unggulan melalui SME’S
yang telah difasilitasi oleh PNPM Mandiri Perkotaan. Beberapa kegiatan
yang bisa dikembangkan dengan kemitraan dan channeling dengan pihak terkait
diantaranya 1, KSM Patin kegiatan dengan Budidaya Perikanan di RT12 kel.
Mangkurawang, kebutuhan Kemitraan yang bisa
dikembangkan adalah Pembinaan
Pengelolaan Tambak dan Pengolahan Hasil oleh Dinas Perikanan,Pemasaran Hasil
dan Olahan dari Dinas terkait, 2, KSM Nirmala dengan Kegiatan Pertanian
desa Loa Tebu kemitraan yang bisa dikembangkan Pembinaan Pegolahan intensifikasi Lahan dan Pengembagan Pertanian dan Bantuan
Alat Pertanian, Bibit ,Pupuk dan lain-lain,3. KSM Maju Bersama Rt. 2 & Rt.
3 Kel. Loa Ipuh Darat berupa kegiatan
Pipanisasi Air untuk kebutuhan Mandi dan Cuci, kegiatan kemitraan yang bisa
dikembangkan adalah Pengolahan Air bekas tambang menjadi Air Bersih ( bisa untuk
Minum), Manajemen dan Pengelolaan KSM dll. Dan selain itu juga ada KSM Mandiri
di Sungai Pimping Rt. 17 Kel. Loa Duri
Ulu dengan kegiatan Pembuatan Tas Laptop dan Dompet dan lain-lain. Rata-rata
kebutuhan kemitraan yang dibutuhkan adalah berkaitan dengan Penguatan dan
Manajemen Kelompok, Manajemen Usaha dan Pemasaran. Hasil identifikasi ini masih
bersifat sementara dan belum bisa dianggap mewakili dan representasi dari semua
KSM yang telah difasilitasi oleh PNPM Mandiri Perkotaan. Oleh kerena dalam
kesempatan ini bisa juga dan diperlukan masukan dari LKM yang hadir untuk
indentifikasi lebih lanjut sebelum masuk dan menjadi bagian dari dokumen
prospektus kemitraan kab. Kutai Kartanegara tahun 2014.
Demikian beberapa catatan
dalam kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Lokal dan Penyusunan Prospektus
Kemitraan kab. Kutai Kartanegara 2014 yang hasilnya merupakan dan sebagai bahan
dan masukan bagi penyusunan Dokumen Prospektus Kemitraan kab. Kutai Kartanegara
tahun 2015.
Komentar
Posting Komentar